Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Don't Go.. :(

I dream about you last night. I asked you to stay, but you refused. You're in hurried. It looks like you want to go somewhere. Indeed, you're going to go somewhere. Different places that bounds you afterwards. There's sadness in your eyes. I can see it. Even though you always comfort us, saying "Don't worry, it's not for long time", it remains hurting, you know?

Apa itu GERD?

Hi ELFs~ atau siapapun yang lagi buka ini. Di D&E love idols, Eunhyuk cerita kalau dia menderita GERD. Itulah yang bikin saya posting artikel ini. Saya ngga tau sih seberapa parah penyakit ini. Tapi setiap penyakit yang ngga ditanganin, pasti akan parah. Dan semoga tulisan yang singkat dan simpel ini bisa nambah wawasan kita. Maunya bahas Pneumotorax juga sih, tapi udah banyak temen-temen yang bahas. Hihi, oke happy reading~

Heechul Kangin Salah Gaul

Chul : Hai ^^ aku Heechul, dia Kangin. Kita berdua Kangchul Kangin : Hyung.. namanya aneh.. Kangin : Mau tau keseruan kita berdua? Stay tune! Chul : Jangan pindah channel loh! #deathglare

KYI part II

Yuri bersandar di depan pintu rumah Eunhyuk. Lagi-lagi ia tidak menemukan kekasihnya di sana. Maka dari itu dia memutuskan untuk menunggu sampai Eunhyuk pulang. "Oh~ Yuri-ssi. Syukurlah kau ada disini" sahut sebuah suara yang tak lain adalah suara Yesung "Ada apa?" Yuri berusaha berdiri dan menghadap Yesung. Sepertinya Yesung ingin menyampaikan sesuatu. "Aku coba menghubungimu dan ke rumah tapi kau tak ada" "Aku menjatuhkan ponselku di rumah. Kenapa?" tanya Yuri cemas. Perasaannnya tiba-tiba tidak enak. "Aku agak bingung bagaimana menyampaikannya padamu. Eunhyuk.." Yesung mengambil nafas dalam-dalam. "Dia kecelakaan, sekarang koma di rumah sakit" "Apa? Tidak mungkin.." "Aku akan mengantarmu kesana. Naiklah." . . . .

KYI

(All cast are belong SM Entertainment) Based on true story.. Couple : Yuri SNSD & Eunhyuk SJ Happy reading~ "Ah terserah" Yuri hampir saja mau membanting handphone nya, tapi mengingat cicilannya yang belom lunas, dia akhirnya mengurungkan niatnya. "Eunhyuk jahat! Huhuhu" sendunya sambil mengeratkan guling dalam pelukannya. Kekasihnya itu akhir-akhir ini sulit di hubungi. Telfon tidak pernah diangkat,  sedangkan pesan chatnya cuma di baca aja. Dia mengambil handphonenya lagi, dan men-dial angka 5, nomor sahabatnya. "Seohyun-ie~ dia tidak menelfonku lagi.." Sepanjang malam ia berkeluh kesah kepada sahabatnya, bercerita tanpa henti sesekali diiringi isakan. Hanya kepada Seohyun, ia bebas bercerita. Karena Seohyun satu-satunya pendengar yang baik dan selalu ngasih saran yang bagus. . . . .

Kosakata Bakor II

Keungkumhae : Ingin tahu Jeone : Dulu Micheonabwa : Udah gila Nan ajik anin godeun : Aku masih tidak Gyeolheonhal saenggak eobtdamyeon, palo keutnago! : Jika dia ngga kepikiran nikah, putusin aja! Najunge sangcheobatji malgo : Jangan sampai terluka! Deurowa : masuklah Hwaksirae? : kauyakin? Anjosijyo : silahkan duduk Chega doulkkeyo : aku akan bantu

Eh, ternyata..

Time is over. Liburan kita habis. Kurang dari 24 jam, kita akan kembali ke rutinitas biasa. Kerja, kuliah, ketemu client, bikin laporan, revisi tugas. Tapi ngga apa-apa. Kita akan kembali bersama lagi, nanti ada waktunya sendiri. Sesampainya di home stay, kita diberi waktu sampai jam 10 untuk packing dan check out dari sana. Soalnya kapal berangkat ke Jakarta jam 11. Kita harus bisa ontime. Tapi sebelum itu ada orang yang terlihat nemplok di pagar samping rumah. Believe or not, itu laose yang tadi ketemu pas di tempat oleh-oleh! laose yang sama dengan yang ngajakin foto bareng!

Belanja oleh-oleh

Sebelum kembali ke rumah, kita mampir ke tempat oleh-oleh. Ka Tiara beli dream catcher ukuran besar warna putih, bagus banget, harganya 85rb. Ajuma beli yang ukuran medium, harganya ngga yakin sih, kisaran 45rb-an deh kayaknya. Putri beli bracelet buat anak-anak line, harganya mulai dari 5rb sampai 10rb. Saya ngga beli apa-apa. Bingung, semua barang-barang disana ngga ada yang disukain mama saya. Adik saya malah nitip headset, mana ada yang jual disitu?

Kenalan Ahjussideul

Kejadian ini terjadi waktu kita ngga jauh dari jembatan cinta. Ketika kita lagi ngedeprok di serambi yang menjorok ke laut, tiba-tiba ada laose nyamperin kita dan ikut ngedeprok. Ujuk-ujuk minta foto bareng. Saya sebut laose karena chinesse. Lalu, kenapa di judul saya tulis ahjussideul? Apa pertanyaan ini penting sekarang? Haha, yaah karena saya pengen aja sih.

My Hubby, I miss you..

There we were. Jembatan cinta part II. Terdengar norak ngga sih? Padahal jembatannya biasa kok, ngga istimewa.  Melengkung setengah lingkaran, dan berbentuk love pun.. tidak. Tidak ada kunci gembok seperti di namsan, tidak ada patung bae yongjun seperti di winter sonata. Gimana itu bisa dinamain jembatan cinta? Entahlah. Tapi viewnya lumayan bagus buat foto-foto. Ah~ maybe, karena tempat itu khusus buat yang berpacaran. Ada jalan yang membentang setelah jembatan itu. Panjang sangat. 2.5km ada kali yaa. Kita menelusuri jalan itu sambil mengambil gambar. Kita sampai di segara, pinggiran pantai, dengan pasir putih yang basah kita menuliskan apa yang kita ingin tulis disitu.

Sunrise

04.00 WIB Kita bangun, mandi, dan solat. Beberapa masih terdampar di kasur, beberapa ngga solat karena haid, beberapa ngga mandi karena ngga kuat mandi pagi. Saya termasuk yang paling getol, bangun pertama dan mandi pertama. Yeah~ “Gue ngga kuat mandi pagi” kata Putri “Gue biasa sih, tiap hari kerja  mandi jam 6” saya nyahut “Gue mandi pagi terus, jam 8” Sahut sebuah suara yang ngga lain dan ngga bukan adalah suara mba Uit. “Jangan ngomong lo, eonn!” timpal Putri Se—jam persiapan diri. Setelah memastikan rumah di kunci dengan aman, kita berangkat ke pantai lagi, untuk lihat matahari terbit. Saya inisiatif ambil posisi paling belakang. Tepat di belakang Putri. Biar dia ngga nyasar lagi.

Thanks to message

“Dear, uri chingudeul.. Meri yang cantiknya hampir kayak Yoona.. (Yoona KW) Ajuma yang dewasa tapi tukang maksa.. Mba Uit yang tua dan suka typo.. Ka Tiara yang kadang sehati sama gw, soalnya sama-sama bini tua Geurigo manhi chingudeul~  Jeongmal gamsahagu. Jeongmal gomapgu. Hansang ni gidohan isseulkoya. Gidohae julkke. Geurraseo, eonjenganeun kkok manhaja. Arrachi? (Translatenya? google aja sendiri, jangan manja!) Makasih yaa~ buat surprise birthday party nya. I really appreciate it. I can’t say anything but Thanks to you all. Kalian temen-temen yang paling baik. Kuenya juga enak, aku terharuuuu. Dan buat Putri sama Rina, makasih yaa udah mau lahir di tanggal itu dan tetep sehat sampe sekarang. Sehingga kita bisa melakukan hal ini sama-sama. Papa bangga sama kalian. Saranghae yeorobun~ uri jeolttae heeojiji malja, yaksok?” Ngaku ELF harus tau arti kalimat terakhir >:( Mianhae, ngga nyampein ini secara langsung. Ngga apa-apa kan kalo di posting di blog?

Surprise Night!

21.00 WIB Setelah mandi wangi, dan makan malam pakai nasi, ayam goreng, soup, kerupuk dan semangka, kita siap untuk pelor (nempel molor). Kita masih punya acara BBQ-an sih, tapi udah keburu capek plus mata udah ngga bisa di ajak kompromi. Udah kriyep-kriyep, kayak lampu 5 watt. Ka Nabil juga ngerti kita ngantuk, makanya acara BBQ-an yang tadinya mau outdoor, di cancel. Ikan dan cumi yang udah disediain disana, dianter ke rumah kita dan dimakan bareng-bareng. It's sleeping time. Ka Tiara si ice princess, Jessica snsd kali, eh ralat! Jessica jung. Soalnya dia udah ngga di snsd lagi . ka Tiara ngga tahan sama cuaca panas, jadi tidur berdua sama mba Ruri di kamar 1. Kebetulan setiap kamar ada fasilitas AC-nya. Sedangkan di ruang tamu cuma kipas angin. Dua kakak beradik yang tiap saat nempel terus (Esti dan Santi) tidur di kamar 2. Sisanya bejubel di ruang tamu layaknya ikan asin berjemur.

Horror..

Efek dari nyari momen yang pas adalah kita jadi kelamaan di pantai. Hasilnya, kita rombongan terakhir yang balik dari sana. Mana saat itu udah gelap, sepi pula. Saya yang notabene orangnya parnoan, ngga mau ambil posisi belakang. Saya menderita paranoid sama makhluk halus. Paranoid tuh ngga jauh beda sama penderita Obsessive Compulsive Disorder dan Dissociative Identity Disorder. Susah disembuhin kalau ngga ada kemauan. Keren kan gue, tau istilah kayak gituan haha Jangankan jarak tanjung barat—penginapan, jarak 20m aja kalo itu tempat gelap dan sepi saya ngga mau di belakang. Ngga mau ambil resiko. Ini udah jauh, ngelewatin kebon, lapangan, pohon-pohon besar, sekolahan, kantor desa. See? Tempat-tempat sepi semua euy~

Beautiful Sunset

Badan rasanya ngga enak dan lepek. Saya baru aja mau ngetep kamar mandi, tapi si Meri udah nahan duluan “Mandinya entar aja, nggak mau liat sunset lu?” katanya. Akhirnya saya nurut. Sepeda sudah disiapkan di beranda rumah, dan kita ambil satu-satu. Saya pilih yang pink (Hidup sone!). Ada sih warna sapphire blue, cuma udah kebelang-belang kuning. Entar jadinya VIP—ELF. Ka Nabil memimpin di depan barisan sepeda. Kita berangkat menuju tanjung barat, untuk liat keindahan matahari terbenam. Jalannya cukup jauh, tapi seneng-seneng aja. Soalnya saya suka naik sepeda. Sampai sana kita parkir sepeda, dan cari spot yang bagus buat foto-foto. Ngga gampang, soalnya hampir semua tempat udah di pake orang.

Jembatan Cinta

Ngga seperti sebelumnya, habis snorkeling saya ngga nikmatin perjalanan ke pasir putih—tempat jembatan cinta. Karena waktu itu dalam mode mual, pusing, kedinginan. Kedinginan gara-gara kena angin laut abis basah-basahan. Dan mual gara-gara air laut keminum banyak pas snorkeling. Terpaksa, habisnya haus sih! Akhirnya dibuat tidur aja. Bangun-bangun, mendingan. Sampai di pasir putih, setelah membuat dokumentasi perjalanan, kita pisah jadi dua kubu. Kubu pertama saya, Meri, Rina dan Ajuma memilih untuk ke tempat jajanan soalnya laper berat. Kita mesen pop mie dan air mineral. Dan kubu  kedua, Putri dkk memilih untuk naik wahana banana boat, dimana per-orang dikenakan biaya sebesar 35ribu sekali naik. Satu banana boat, ada 6 seat.

Let's Snorkeling

Setengah satu, kita keluar rumah. Siang panas terik itu, kita melakukan persiapan snorkeling. Rasa-rasanya sih mager (arti: males gerak / memager / berubah jadi pager), pengen tidur siang. Tapi rasa mager terkalahkan oleh rasa keingin—tahuan kita.   Dan rasa keingin—tahuan pasti kalah dengan rasa yang pernah ada. Akhirnya, dengan naik perahu tradisional kita berangkat menuju pulau payung, tempat kita snorkeling nanti. Di laut ternyata ngga sepanas di darat, justru adem karena tiupan angin, sesekali kena percikan air karena perahu yang menghantam permukaan air. Anak-anak pada sibuk selca, saya ngga diajak gara-gara paling depan. Iseng-iseng saya mencelupkan tangan ke air laut. Setengah lengan kanan masuk ke dalam air. Sejuk dan bikin tenang, rasanya ngga mau kehilangan momen seperti ini… Byar!

Check in Penginapan

Jam 10.00 WIB, kapal kita berlabuh ke pulau Tidung. Turun kapal, kita jalan kaki menuju home stay (penginapan  selama disana). Jalan-jalannya kecil, agak sempit, tapi lebarnya masih bisa kok dilewatin dua motor. Meskipun bukan aspal, tapi udah cukup rapi sih dengan batako hitam yang disusun dengan pola yang umum. Kita pun lewatin TPU dan makam raja “siapa gitu—lupa” yang pertama menemukan pulau Tidung ini. Kita sampai! Penginapan kita bukanlah apartemen, hotel, motel dan sejenisnya, tapi rumah warga. Anyway saya kepikiran, warga sana tanpa ngapa-ngapain dapat penghasilan dari nyewain rumah-rumah mereka sendiri, cuma2-3 hari lagi. Udah gitu peminat wisata kesini juga banyak. Orang-orang sini pasti banyak duitnya kekeke~

Kondisi di Kapal

Sesampainya di kapal, kita langsung pilih deck atas. Banyak para wisatawan yang sudah disana, dimana mereka semua duduk sebebasnya karena nggak ada seat/kursi/bangku. Jelas yang posisi pinggiran dekat jendela sudah dipenuhi orang-orang, plus mereka selonjoran lagi. Terpaksa deh kita meriung di posisi tengah. Kita langsung sarapan disitu. Tadi, karena terlalu excited sekaligus takut ketinggalan kapal, kita memutuskan untuk melewatkan sarapan dari rumah. Dan lebih memilih membawanya buat dimakan bareng di kapal. Ini masakan Mamanya Meri loh. Member yang paling penting di tour kita ini, dari mulai ngehubungin pihak tidung, nyediain travel, nyediain tempat buat nginep, bikini sarapan. Meri paling the best deh. Semoga Allah membalas kebaikanmu berkali lipat, Mer. :’)

Muara Angke yang ngga nguatin

16 Agustus 2015 Kita start dari rumah Meri jam 04.00 pakai  rental mobil ELF dari temennya Bapaknya Meri. Tarif PP Cibitung-Muara Angke 1,2jt. Harga yang lebih murah dari pada yang start dari BCM (rumah saya), kisaran 1,8jt. Bedanya bisa sampai 600rb gitu yaa. Kita berangkat. Di tengah jalan ajuma ngasih t*lak angin. Tapi dia udah isep setengah. Gue dikasih sisa . Lumayan nyegerin badan. Di tengah perjalanan, dalam pagi yang masih gelap, saya baca-baca ceritanya Heosae judulnya “God of Bath”. Komik persembahan webtoon yang ceritanya kocak abis itu menjadi teman saya sepanjang jalan. Yaa, ditemenin komik. Habisnya temen yang lain pada nerusin tidur.

Wisata ke Pulau Tidung

Saya jarang-jarang liburan. Malah hampir ngga pernah (Kasian yaa). Apalagi sampe nginep-nginep, emang karena ngga pernah dijinin sih. Ngga tau deh kenapa sekarang di bolehin. Mungkin waktu minta ijin, mood emak saya lagi bagus, atau dia baru sadar kalo saya udah gede, kasian juga kalo kuper, ngga pernah kemana-mana. Dia akhirnya memberikan kepercayaan itu sekarang. Sebenernya ngga terlalu ada niatan buat ngikut. Toh kalo misalnya ngga dibolehin, saya ngga akan maksa kok. Dan pas tau-tau boleh, yaa… saya seneng lah! :D (Waktu itu si Putri ngancem pula, “kalo ngga ikut, lo ngga boleh ngebias Kyuhyun, ppa!”. Dasar bini muda songong! (FYI, saya bini tua Kyuhyun #plak #banggaamat)

Balada malaikat dan pohon palem

Suatu hari, Sang Malaikat merasa jenuh dan bosan ia memberikan kemampuan berbicara kepada sebuah Pohon Palem lengkap dengan kemampuan bernyanyi melalui kicauan burung biru. Pohon Palem : "Duh.. Duh.. Aduh Aduh.. Duh Duh Aduh.. Duh.. Duh.. Aduh.. Duh.." #dgnkunciDdanketukan4per4" Malaikat : "Dan nada falseto *pohon palem pohon palem dah*" Pohon Palem : "Lagi fasenya, emang lagi ngetren tuh gaya #berharapmasinyambung" Malaikat : "Apalagi kalau digunakan untuk berenang di sungai. #supmam *yang palem yang palem 1000 3*" Pohon Palem : "Pasti gak laku tuh. Jualan di sungai terus harganya 1000 3. Aduh pasti di sangka ayam tiren tuh."

Libur yang sebelum liburan

Judul yang aneh. Lama nggak ngepost di blog sekalinya ngepost kayak gini. Ckckck. Libur kuliah saya dirumah aja mantengin drama, baca webtoon, baca blog orang, bolak-balik buka sosmed buat cari inspirasi ff tapi nggak dateng juga atau sekedar stalking bias, baca-baca chat di grup dsb. Bosen? Pastinya. Mau jalan nggak ada yang ngajakin, lagian ngabisin duit juga wkwk. Ngga punya pacar yah Jadi kebanyakan diem merenung, mikir-mikir ntar tiba-tiba ketawa sendiri terus nggak lama nangis. Kesana-sananya sepintas muncul halusinasi akan skripsi. Haduh. Belom mulai aja udah seserem gini. Kebayang langsung nyari judul di google, nggak ada yang ngena di hati langsung close tab. Gitu gitu aja dah seharian. Kangen temen-temen kampus (Nah kambuh deh, penyakit "libur kangen, masuk males")

August, 11th Flashback

2015 : Banyak ucapan dan do'a dari orang-orang terdekat (dan aplikasi terdekat seperti google dan kaskus wkwk). Banyak yang lewat sosmed (anak2 acc yang dipisahkan oleh liburan) dan beberapa yang ngucapin langsung (Mama, pak Ryan, pak Toto, mas Defri, mas Abas). Ada yang sampai posting di blog (Cebong), juga yang ngeditin foto sama kecoak (Kerjaannya irma nih! I hate kecoak ihhh), dan sama ngukir tulisan ditangan ala fans sasaeng (my love ajuma) ^_^ 2014 : Yang keinget waktu itu pagi-pagi udah dapet ucapan dari my besties terus akhirnya cerita banyaaaaak banget. Tapi dia tahun depannya ngga ngucapin, Kayaknya sih lagi sibuk banget deh. Sekarang jarang contact-an lagi sama dia. Terkahir chattingan udah lama dia bilang dia lagi sakit kakinya. 2013: Waktu itu ke karawang, sama saini fams kita jalan ke ramayana, makan-makan, beli-beli, abis itu ke rumah ajuma. Karena rumah ajuma sampingnya ladang luas kita foto-foto disitu. Disana juga pohonnya besar-besar jadi kita gelar tike